Tulisan ini dibuat berdasarkan Perkuliahan Filsafat Bagian 1 oleh Prof. DR. Marsigit, M.A.
Link sebelumnya : https://wordpress.com/view/deeancaffedream.wordpress.com
Hidup Manusia itu Metafisik
Yang ada akan selalu ada lagi. Maju tidak selesai dan mundur
juga tidak selesai.
Mengapa demikian? Karena…
Manusia itu Tidak Sempurna
Mengapa manusia tidak sempurna? Sebab jika manusia sempurna,
maka sejatinya dia tidak akan bisa hidup. Begitulah manusia, sempurna dalam
ketidaksempurnaannya.
Hidup Manusia Berawal dari….
takdir dan pilihan. sesuatu yang Fatal dan Vital.
Dari kedua hal inilah muncul sesuatu yang Metafisik. Sebuah keadaan
manusia di dalam keberadaannya dan ke-eksistensinya di dalam dunia. Bahwa
manusia itu terikat pada sesuatu yang Fatal yaitu takdir
yang diatur dalam Kuasa Tuhan yang melahirkan idealism, absolute, dan
spiritualismse yang tidak bisa dirubah, dan terikat pada sesuatu
yang Vital dengan semua pilihan manusia realism, materialisme, logis,
analitik, yang berjalan seiringan dengan hukum alam yang berkaitan dengan pilihan.
Apriori dan Aposteriori
Pengetahuan sebelum pengalaman dan pengetahuan yang
berdasarkan pengalaman atau sebuah bukti. Hakikatnya, manusia tidak bisa lepas
oleh kedua hal tersebut, sesuatu yang Apriori dan sesuatu yang Aposteriori.
Semua yang di atas adalah apriori, dan di bawah adalah aposteriori. Apriori itu
paham walaupun belum melihat, sedangkan aposteriori itu didasarkan pada
pengalaman. Jadi pengetahuan yang jenis ini didasarkan pengalaman, fenomena
satu kepada peristiwa berikutnya. Dikarenakan pengalaman, munculllah empirisme.
Immanuel Kant, Aguste Compte
Imanuel Kant (1671) yang melahirkan aliran dualism yang
mempercayai kedua ranah fatal dan vital. Lalu menurut Immanuel Kant,
sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang dilahirkan dari perkawinan langit dan bumi
(a priori dan sintetik) dan kemudian menghasilkan zaman modern. Lalu muncul
seorang tokoh yang bernama Auguste Compte (1857) yang menentang dan mematahkan
aliran-aliran filsafat sebelumnya, karena menurut aguste compte semua yang kamu
kerjakan dan kamu pikirkan itu tidak ada gunanya bagi dunia serta agama itu
tidak bisa membangun dunia karena tidak logis yang didukung oleh
aliran positivisme.
Kita, Manusia yang sekarang
“Kita seperti ikan asin dalam lautan yang bisa saja masuk ke
dalam jala, yang ketika tidak mengerti banyak hal akan membawa bencana”. Kita
sendiri sedang banyak digempur banyak hal dari kiri dan dari kanan yang
mengancam diri kita. Jadi janganlah kita menjadi seperti batu yang
dibentuk oleh gunung kesombongan.
Semoga Bermanfaat.
Dian Asmarani, sedang belajar berfilsafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar